Tahun 2020 berat banget ya.
Bukan cuma COVID19 semata, tapi dampaknya terlalu banyak, sangat.
Semua perasaan yang terganggu, pikiran yang overthinking, yang kemudian menghasilkan keputusan yang salah,
yang disesali berapa lama setelahnya. 2020, buat aku, tahun yang wow.
Di awal pandemi, Tuhan bawa aku berapi-api dalamNya, bikin konten @thepotterandhisclay di Instagram seniat itu. Live sana sini, ngobrolin Firman Tuhan sana sini sampai ke berbagai kota lewat zoom call. Sampai aku di titik, wow, 2020 itu ajaib ya Tuhan.
Masuk ke pertengahan tahun sampai akhir Desember ini, Ia ijinkan aku lewat lembah kekelaman.
Entah mungkin, lembah yang aku pilih sendiri untuk lalui.
Aku berjalan jauh dari Tuhan, sangat amat jauh sampai aku merasa,
konten Instagram yang tadinya aku bangga-banggakan, kok jadi terkesan hanya menjual Tuhan.
Aku memberitakan tentangNya, tapi aku sendiri menjauh dariNya.
Puncaknya mungkin akhir Desember ini, di mana aku merasa, apa yang selama ini menjadi milikku, ternyata hilang.
Sekuat hati aku mencoba memperbaiki semuanya.
Yang sampai saat ini, aku gak bisa, aku gagal, gak ada yang bisa diperbaiki, terlalu terlambat.
Singkat kisah, iya aku patah hati.
Sepatah itu sampai, untuk pertama kalinya dalam hidup, aku gak nafsu makan berhari-hari.
Orang yang tahu aku, pasti tahu, makanan itu adalah pelipur laraku.
Tapi ternyata, lara yang satu ini tidak bisa dihibur dengan makanan enak sekalipun.
Sakit, banget.
Kesalahan yang ku lakukan, gak bisa aku benahi lagi, gak bisa aku susun lagi.
Hancur sudah.
Sampai tadi malam, muncul quote ini di explore Instagramku.
God can do more through your surrender, than you can with your control.
Aku kaget, sekaget-kagetnya.
Selama ini banyak konten yang kubuat, tentang berserah, tentang menyerahkan semuanya ke Tuhan,
tentang tahu dan menanti bahwa yang terbaik akan Dia berikan.
Lalu saat waktunya ujian praktik, aku lupa, aku mengandalkan kekuatanku untuk merebut kembali apa yang aku lepaskan.
..
Hancur lagi, kali ini hancur karena aku sadar, selama ini aku hanya mempermainkan Tuhan.
Aku lupa, aku lupa mengandalkan Dia dan berserah.
Aku lupa, Tuhan yang punya kuasa atas segalanya.
Aku lupa, selama ini doaku adalah, Tuhan yang pegang kendali atas hidupku.
Kenapa sekarang aku yang merebut kendali itu dan mencoba menguasainya?
...
Tuhan, maafin Christine yang selama ini lari dari Tuhan.
Selama ini ngecewain Tuhan, selama ini manfaatin Tuhan kalau ada maunya doang.
Maafin aku karena aku taruh Tuhan di prioritas kesekian.
Maafin aku, aku lupa berserah sama Tuhan.
Aku mau kembali sama Tuhan.
Tolong aku biar 2020 ini cukup jadi tahun proses pendewasaanku,
bawa aku di tahun 2021 untuk kembali sama Tuhan.
Oke, Tuhan?
:”)
*now playing: Pulang - GMS
0 comments:
Post a Comment