I think one of many reasons we need a spiritual mentor is because they can see the potential that God has given to us even when we feel we can do nothing. Well, my kakak rohani last week gave me amandemen yang gak bisa dilawan.. fyi, ay selalu gak bisa ngelak kalau dia yang sudah bertitah... #miripTuhanyaaa
Dan titahnya adalah...... gwe disuruh sharing di Junior Teens Service! JENGJENG. Bagaikan petir di siang hari... I'm typical cewek yang kalau disuruh ngomong di depan cuma ada 2 pilihannya..
1. Kecepetan ngomongnya kayak kereta.
2. Saking groginya kebanyakan eeee dan suka blank mau ngomong apa.
#padahalgwelulusankomunikasi #koqbikinmalu #muchbetterdibelakanglayar
Yeah jadi intinya gwe harus sharing di depan well, gak seberapa banyak sih, cuma 20an orang.. tapi bagi gwe, mau 10 atau 20 tetep aja horor karena.. itu kan ibadah minggu! What if sharing gwe berantakan? what if sharing gwe gak seru? kan kasian mereka udah dateng ibadah trus got nothing.. dan berbagai what ifs lainnya.
I was given the tema adalah 'being a light', iya simpel sih.. iya, lumayan bosen sih... tapi karena udah sering dibahas itu yang bikin makin grogi! and how to share this with bocah-bocah usia SMP-SMA begitu? #feelingold. Singkat cerita, hari berganti hari, i prepared the powerpoint needed and the scheme what should i share and say. Lalu sabtu malamnya gwe gak bisa tidur dan malah kebangun dengan salah bantal dan leher yang gak bisa nengok --" dan untung pas sorenya mau sharing, lehernya tiba-tiba so much better.. :") HAHAHA pas lagi praise and worshipnya gwe cuma bilang sama Tuhan... 'pokoknya Tuhan yang tanggung jawab ya, Tuhan yang ijinin ini terjadi then You should lead me....'. Then, PRAISE GOD! all was well.... semua berjalan dengan lancar :") anak-anaknya responsif abis! Yang suka nyaotin bener-bener nyaotin (which is good karena artinya mereka menyimak), dan ada yang bener-bener sepanjang around 30 menit cuma mandangin muka gwe dengan penuh serius dan super tegang........ and this girl yang bikin fokus gwe selalu kembali pas yang lain udah ngalur ngidul nyaotin becanda. hihi :p
The message i delivered was so simple,
1. How to be a light?
- First we have to always connected with God, just like a lamp yang biar bisa nyala harus nyambung terus sama listrik. Gimana caranya? Surely with read His Words, daily.
- Then we have to speak no evil, hear no evil, see no evil, because it just simply we are what we repeatedly do. If we say bad things and do bad things and consume negative things then we'll end up just like that.
- And the last thing is we have to be fruitful, how can people see we are light if we're not bear fruit (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri).
2. And why we have to be a light?
- Because light guides path (for others to encounter God) kayak mercusuar yang jadi tiang sumber cahaya dimana kapal-kapal gak bakal nabrak batu karang dan bisa nemuin jalan pulang, begitu pula kita yang jadi terang so people will come to God and 'going home'.
- And Light represents the Source, which is kita melambangkan Tuhan kita :") Seperti PLN yang bakal dihina dan dimaki kalau mati lampu terus, maka Tuhan akan tidak dipermuliakan ketika kita 'mati' alias gak jadi terang di sekitar kita. So, kita mau mempermuliakan Tuhan gak? Kalau mau, then shine!
And in the last minute, i showed them satu video clip judulnya Unlike Christ, di video in, berdasarkan riset yang mereka lakukan (dan bahkan gwe coba sendiri), orang-orang Kristen koq malah..... tukang marah, palsu, jahat, gak kudus dan banyak hal lainnya.
Through this short clip, i just want to remind the kids and myself to.. hey, let's come back to our identity, to be a light. Jangan lagi jadi orang Kristen yang malah gak represent Tuhan dan Kasih.
What so amazing about 'give sharing in public' is, selama kita sharing, kita bukan cuma ngomong sama yang dengerin, terlebih kita kayak ngomong sama diri sendiri, tiba-tiba sentences by sentences keluar dari mulut kita yang kita tahu, itu juga buat diri kita sendiri. Tiba-tiba satu demi satu revelation muncul di bibir yang kita tahu banget Tuhan lagi ngingetin kita juga. So, it's not me being a blessing for them, but it's me who being blessed. And that's the power of Word, blessed to be a blessing.
ps: no, i'm not telling this to brag about myself, it's just i want to write my very first time experience in this 'thing' and just to remind myself that God is good. And to you kakak (in case you're reading this), thank you for (always) believe in me even when i doubt myself a lot :)
0 comments:
Post a Comment