... dengan pelangi. Setelah beberapa lama tidak lagi pernah melihat pelangi secara langsung, sore kemarin di perjalanan Karawaci menuju Gandaria City, saya melihat pelangi dengan indahnya membentang di langit kelabu. Pelangi selalu punya cara khusus untuk membuat hati saya teduh, menyadari bahwa saya sepenuhnya bisa mengandalkan janji-janjiNya.
Jauh lebih dari itu, saya jatuh cinta, dengan pengukirnya, Dia yang dengan indahnya menciptakan pelangi, dan saya. Ya, saya jatuh cinta dengan Pencipta saya, dan malam kemarin, saya jatuh lebih dalam, menyadari bahwa betapa sesungguhnya Tuhan sangat mengasihi saya, lebih dari saya mengasihi Dia.
Saya setuju dengan sebuah kutipan yang mengatakan, 'Christianity is not about religion, it's about relationship', dan saya tambahkan 'and once you experiencing Him, you'll know He is a romantic God, a super super super sweet God' :")
Dia punya seribu satu cara untuk menyatakan keberadaanNya di samping saya. Singkat cerita, ketika saya sedang well, you can say broken heart.. Bukan hanya masalah hati-hatian, tapi semalam 3 aspek penting dalam hidup saya seakan-akan disaat yang bersamaan pressed me so hard, seakan-akan digenjot Tuhan luar biasa sampai saya ingin kabur dan bodo amat dengan semuanya. Disaat saya meyakinkan diri saya kalau saya bisa menahan ini semua sendiri dan saya bisa menahan untuk tidak bercerita dengan siapapun (karena satu dan lain hal), seorang teman tiba-tiba menelepon saya hanya untuk memastikan saya sudah sampai dirumah atau belum (karena sebelumnya sehabis dari gandaria city). Dia yang seumur-umur tidak pernah menelepon hanya untuk basa-basi begitu tiba-tiba menelepon dan saya yang lagi pressed malam itu tentu mengangkat telepon dengan suara sendu dan parau dan dia tahu something happened with me.
Akhirnya saya bercerita panjang lebar malam itu saya kenapa, saya merasa hati saya sedang ditarik Tuhan supaya makin lebar, dan ketika ditarik, it hurts badly, tapi saya tahu ujungnya untuk kebaikan saya.. Dan dia mengingatkan satu ayat..
2 Corinthians 12:8-10
Three times I pleaded with the Lord to take it away from me. But he said to me, “My grace is sufficient for you, for my power is made perfect in weakness.” Therefore I will boast all the more gladly about my weaknesses, so that Christ’s power may rest on me.That is why, for Christ’s sake, I delight in weaknesses, in insults, in hardships, in persecutions, in difficulties. For when I am weak, then I am strong.
Saya sukses kembali dibuat berderai... Dan ayat yang sedang berada dalam hati saya beberapa hari ini kembali muncul malam tadi, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya, diijinkan, untuk membawa kebaikan, bagi saya yang mengasihi Dia.
And we know that in all things God works for the good of those who love him, who have been called according to His purpose.
Saya tahu, panggilan saya (sementara) disini, dan saya harus sadar segala proses yang menimpa saya should not break me down, dan ketika saya lulus proses bagian ini, i know He will so proud of me.
Ah, dan belum selesai sampai disana.. Malam itu, saya memutuskan untuk membaca buku renungan karena seharian belum sempat, dan you know apa yang menjadi bahan renungan malam itu..
Rancangan Kebaikan - "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaiut rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)
Hari ini saya sukses masuk kantor dengan mata bengkak (thanks to eye shadow yang bisa sedikit menutupi), awalnya memang karena, hm, patah hati (?), namun ternyata yang membuat saya bengkak parah bukan karena itu, tapi lebih karena saya tahu, Tuhan disana, ikut menangis melihat saya menangis, ikut memegang tangan dan kaki saya untuk terus teguh melewati semua proses hidup. :")
Dan saya hanya mau meng-encourage kalian, untuk mengenal Dia, bukan hanya dari kotbah dan Alkitab, bukan dari apa kata orang, bukan dari kesaksian orang, tapi dari pengalaman pribadi bersama Dia.. Tidak ada kisah romantis yang lebih romantis dibandingkan ketika kita mengalami sendiri kasih Tuhan.
Terlalu berat ya? HAHA..
0 comments:
Post a Comment