Biggest Faith not found in the midst
of richness, glamorous things around, or in the most expensive wedding
party, but biggest Faith found in the funeral homes, in those hearts who
still worship God in their tears and brokenhearted.
Semalam
gwe ke rumah duka, mami dari my best friend passed away setelah 3 tahun
lebih melawan kanker :") now she is in better place, we all believe.
Seorang tante yang luar biasa imannya, dalam sakitnya all she said is
her Faith in God dan telling people not to lose Faith in Him. Dan tante
ini menciptakan satu sosok luar biasa, yaitu dia, seorang sahabat, teman
curhat, atau biasa kami saling memanggil, tong sampah. Seseorang yang
luar biasa imannya, seseorang yang hidupnya melebihi kisah sinetron
cinta fitri, segala macam konflik dan kesedihan, kekecewaan, kegagalan
yang ia alami gak membuat dia merasa putus asa dan tawar hati sama
Tuhan.
Malam itu gwe (dan yang lain) merasa digeplak, saat dia maju ke depan untuk kesaksian dikit tentang maminya, all she said is, 'jangan
ngeluh, jangan larut dalam kesedihan, jangan galau, justru kita harus
jadi kesaksian buat banyak anak-anak muda di luar sana'. Kalimat itu
keluar dari seseorang yang punya seribu satu alasan untuk marah sama
Tuhan, seseorang yang punya seribu satu alasan untuk tawar hati dan lari
dari Tuhan, seseorang yang punya seribu alasan untuk kecewa sama Tuhan
justru malah encourage orang-orang untuk gak ngeluh! Kepergian papinya
satu tahun lalu karena sakit, kepergian maminya semalam, dan berbagai
permasalahan kehidupan lainnya yang gak bisa di share disini pastinya,
itu semua alasan masuk akal untuk seorang manusia untuk teriak, 'mana
Tuhan???' dan pergi begitu aja.
Tapi
dia enggak, dia yang jadi tempat curhatan banyak orang, dia yang jadi
contoh bagaimana harus tetap bersukacita dalam segala hal, dia yang luar
biasa disayang Tuhan, dia tetap beriman sama Tuhan di atas segalanya.
Rasanya
semalam maluuuuuuu banget, rasanya diri sendiri marahin hati dan otak
sendiri, 'pantes lo ngeluh sama hidup lo? pantes lo marah sama Tuhan
cuma karena (isi sendiri dengan masalah kalian)? pantes lo kecewa sama
Tuhan cuma karena orang lain punya (isi sendiri) dan lo enggak?' Malam
itu gwe yang beberapa hari lalu baru aja rasanya mau kabur dari Tuhan dengan alasan yang cemen banget disentil
sama para malaikat, 'lihat dia, dengan segala proses berat yang dia
alami, dengan segala beban yang dia tanggung, dengan segalanya yang
terjadi dalam hidup dia, dia tetap percaya sama Tuhan dan tetap punya
iman.'
Lalu gwe teringat ayat ini,
But how much of that kind of persistent faith will the Son of Man find on the earth when He returns? (Luke 18:8b versi the message)
Dan
baru tersadar, ternyata sesuatu yang berharga di zaman-zaman akhir ini
bukanlah emas, bukan nilai terbaik, bukan keluarga terharmonis, bukan
kesuksesan terhebat, bahkan bukan orang terbaik dan termanis dan
tercantik dan segala ter- lainnya. Tapi hal yang berharga yang dicari
Tuhan pas Dia datang adalah, iman. Iman yang seperti itu, iman yang
tetap ada meski ombak dan badai seakan menghancurkan hidupmu. Iman yang
tetap ada meskipun segalanya terasa buram. Iman seperti itu, yang gwe
lihat di hidup seorang sahabat, Amanda Bernice. :)) We all love you.
ps:
suka sekali dengan kutipan lagu ini, dan yes dear abe,'tanganmu
dipegang teguh..' and i just wondering, kalau gwe (dan yang lain) aja
bangga sama lo, betapa luar biasa bangganya Tuhan melihat anakNya kayak
gini :")
1 comments:
Aku terharu banget pas baca postingan ini TT_TT
I want that kind of faith!
Post a Comment