Beberapa malam belakangan ini, gwe suka ngomong sendiri di malem hari (bisa dibilang hobi), i say to God, 'Tuhan, kalau ngomong sama aku, gedean yah suaranya.. Agak odong-odong nih kadang..'
Terus pas kemaren komsel, we shared about many things, dan topik share yang lagi hangat-hangatnya adalah kita harus punya hati yang lembut, sensitive, dan meekness buat gampang denger suara Tuhan. *sensitif dalam konteks positif ya*, karena He speaks with small gently voice in our heart. Terus again, gwe sambil becanda bilang, 'kenapa ya Tuhan suka ngomong kecil-kecil gitu?'
Eh, temen komsel gwe yang juga adalah guru teologia ngomong gini.. 'Kata siapa gitu, Pain is God's Megaphone loh..' JEDAR! Hayo jadi mau pilih mana? Tuhan ngomong lewat that gently small voice atau lewat pain?
*ternyata itu kata si opung C.S Lewis, "God whispers to us in our pleasures, speaks to us in our conscience, but shouts in our pains: It is His megaphone to rouse a deaf world."
0 comments:
Post a Comment