Begitu banyak lagu rohani, artikel rohani dan sebagainya yang selalu memasukan kalimat
'Lord i give You my all', atau 'Lord, You own my life', atau berbagai kalimat lainnya yang makna dan intinya sama, yaitu menyerahkan semua hidup kita ke Tuhan, biar rancangan dan rencanaNya yang terjadi di setiap langkah hidup kita. Bener kan?
Pasti sebagai anak Tuhan, kita dengan gampangnya dan dengan (terlihat) sepenuh hati sering menyanyikan lagu itu dengan berlinang air mata. Contohnya lagu, Lord i offer my life to You, yang juga masuk jajaran lagu favorit gwe. Liriknya dalem banget yak,
'all that i am, all that i have, i lay them down before You oh Lord..
all my regrets, all my acclaims, the joy and the pain, i'm making them Yours'
tapi, coba direnungin lebih dalam............ jangan cuma lagu ini sebatas janji manis di mulut semata. Hm, beberapa waktu lalu sempet terlintas di benak gwe kalau sebenarnya, gak segampang itu nyerahin SEMUA yang kita milikin, semua yang kita mau, semua yang kita dambakan ke Tuhan. Gak semudah itu untuk menyerahkan impian kita, ego kita, harapan kita ke Dia.
kalau kita bilang, kita serahin semua ke Tuhan, kalau kita bilang 'Thy will be done', cuma kehendak Tuhan yang jadi, yakin ya? itu berarti gak boleh komplen kalau impian kita gak kesampaian, itu berarti gak boleh ngeluh kalau apa yang kita idamkan selama ini gak terwujud, itu berarti gak boleh marah kalau kita minta A dan Tuhan kasih Z.
Hayo........... jadi mikir kan? gak semudah itu.
Pikiran ini terlintas lagi di benak gwe karena tadi iseng buka referensi buku bagus, dan ada kalimat yang mencuat yang menarik perhatian gwe, karena sama banget sama apa yang sempet gwe pikirin, kalimatnya bilang gini... '... suddenly the idea of surrendering my life to God seemed quite dangerous'.
Di buku itu diceritain dimana si penulis ini waktu itu pulang sama temennya dan pacar temennya, lalu dia liat mereka pelukan, dan dia berharap juga bisa begitu, punya pacar untuk nemenin dia pulang... terus dia keinget sama doa yang dia panjatkan sebelumnya ke Tuhan, yang bilang bahwa He offers his life to God, dan kemudian dia berpikir.......... gimana kalau sebenernya rencana Tuhan adalah si penulis ini gak akan punya pacar dalam belakangan waktu ini? apakah dia bener-bener yakin untuk memberikan Tuhan seluruh hidupnya? atau yang lebih parah mungkin dia direncanakan Tuhan untuk tidak menikah?
bzzz! baca paragraf ini bener-bener nyentek di gwe. Well, i've ever thought about this before, not once, not twice, mungkin lebih. Surrendering our life to God means kita udah gak punya hak untuk menentukan jalan hidup kita sendiri, kita kasih semua ke Tuhan, dan biar Dia yang berencana.
Mungkin kita punya mimpi, umur 21 lulus kuliah dengan nilai A, lalu ketemu pasangan hidup yang mapan, cinta Tuhan, setia, baik hati, perhatian, dan luar biasa ganteng, lalu punya 3 anak yang lucu-lucu dan taat, lalu hidup damai sejahtera bersama keluarga kalian dan hidup mewah. Mungkin itu mimpi kalian.. tapi kalau ternyata Tuhan berkehendak lain?
kamu dipertemukan dengan seseorang yang jauuuuuuuh dari kata sempurna, kamu dipertemukan dengan seseorang yang keras kepala, yang kurang setia, yang kurang mapan, yang kurang ganteng, dan kamu hidup sederhana. Serem kan?
Entahlah....................... Pertanyaan ini gak bisa dijawab dengan logika. Karena jelas pikiran manusia gak mampu memahami pikiran Allah. Yang bisa menutup semua pertanyaan yang berkecamuk di pikiran cuma satu kata. FAITH.
Iman bahwa ketika kita menyerahkan semua milik kita ke Tuhan,
ketika kita menyerahkan mimpi dan harapan kita ke Tuhan,
Ia memiliki rancangan yang terbaik buat hidup kita.
Mungkin gak sama dengan apa yang kita harapkan.
Mungkin bukan yang terbaik menurut kita, tapi yang terbaik menurut DIA.
Mungkin aja sosok yang keras kepala, kurang mapan, kurang ganteng itu akan mengajar kita banyak hal, akan memproses kita untuk lebih rendah hati, lebih sabar, lebih setia, dan yang lainnya.
Iman bahwa Tuhan pencipta langit dan bumi tau segala kebutuhan kita, bahwa DIA sangat teramat tau apa yang terbaik untuk anak-anakNya. :"")
dan tau perasaan apa yang paling mujarab untuk menetralisir segala keraguan dan ketakutan itu? perasaan nyaman ketika tahu, TUHAN pencipta langit dan bumi dan segala isinya memegang tangan kita dan menjadikan kita biji mataNya, bahkan helai rambut kita yang jatuhpun Ia tau :") cukup, cukup itu. :))
sedang belajar untuk betul-betul berserah,
3 comments:
Baca postingan kamu ini saya jadi mikir, Tuhan emang kreatif bikin orang beda-beda.
Saya baru baca blog Dhieta juga. Yang saya lihat malah kebalikan dari blog ini.
Saya juga nemuin banyak karakter orang-orang...Ada yang hidupnya pasrah dan bilang terserah Tuhan. Ada juga yang menuliskan mimpi dna setiap rencananya sampai jadi ambisi dan obsesi..
Ini salah satu kesulitan jadi orang Kristen, ga boleh pasrah tapi juga jangan jadi orang ngotot. Hahahaha...Memang berserah jawaban paling tepat.
Berserah bukan cuma di akhir, waktu Tuhan bukain kalau rencana kita bukan rencana kita. Berserah di awal, waktu kita bangun mimpi-mimpi kita. " Tuhan aku pengen seperti ini, tapi aku lebih pengen kehendakMu yang jadi."
Emang bener ga gampang tuh. Berserah penuh sama Tuhan pasti diuji terus, digoda terus, dibikin ragu terus...tapi balik2nya pegang janji Tuhan :D
bener :D hahahahaa..
tapi kadang berserah jadi susah kalau kita mikir sampe jauuuuhh banget. :p
amin.. :))
cuma bisa berserah kalau iman kita teguh ke DIA..
hihihi..
thanks for comment :D
TRUE! its only faith yang mampuin kita bisa keep moving forward sm Tuhan and be seperti apa yang Tuhan udah plan in dalam hidup kita :'D . im learning the same things these nowadays christine! but when you learn how Great is our God thru His words in Bible ,especially sm org2 Israel,, your faith will increase akan apa yang Tuhan bisa kerjain dalam hidup kita! :") How great He is, How Great He is! our father and our creator and our Groom :)lets knowing Him and experiencing Him more and more nowadays !! :)) run run run and fly high with Him! :D. blessings!
Post a Comment