![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3KPuo8mRJroGr-cJ-ZecQGtmLQb7_Msuw1S6j8l_VVG1c5Q6IrViTe4hcTCdwb2S4d1pJCk5qFJ1d1KCiUsrS7pWr0z_i1Wkr-oTMRfFQegwCB1-2oxfP6gtcs3PKmA-kL7BGrk8PZoOW/s320/logo-wordisme.jpg)
tapi gak nyesel banget............. nyampe di tempat, pendaftaran registrasinya apik banget. rapi... terus udah disambut sama stand teh dan kopi. panitia tau banget kalau gwe lupa sarapan, pas masuk ke dalem, eh di atas kursi nya banyak merchandise gitu, ada roti, ada teh botol, ada kopi, ampe ada tolak angin. trus yang manteb, dapet goodie bag ampe 2! isinya berbagai majalah, sampe 4 kayaknya majalahnya, terus ada botol minum dari tupperware, terus ada kumpulan cerpen juga. BEH. kesan pertama yang amat menggoda.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUIUclA7yUUCQ70eN7kNMENmqA76_IQM6VnSrxZIRWrZ8QGesLSfUYkE6gG4wxdSbtaRW9uKVfLBvxPQAbzqBxg0Q3LSV5ZSrMtCkFOz18jxqIP1QKk7d_1KY5VpMeel-cMov5XNIjoosy/s320/image4fromurl.jpg)
terus lanjut ke sesi selanjutnya, sesi "Biografi", pembicaranya mbak Alberthiene Endah. Suka banget sama sesi ini, karena kayaknya gwe sama mbak AE ini ada kemiripan, yaitu pengen banget tulisannya menginspirasi dan menyentuh hidup para pembacanya. Alasan pertama kenapa mbak AE mau jadi penulis biografi orang itu adalah karena pengen mengangkat kisah hidup seseorang yang menginspirasi agar hidup orang lain yang membaca akan berubah dengan tulisan tersebut. Oh ya terus dia juga bilang kalau alasan dia pengen bikin sesuatu yang WAH berasal dari kemauan dia untuk dikenal sama orang bukan karena nama besar company dia kerja, misalnya.. "kenalkan nama saya alberthiene dari Femina.." dia ga mau itu, dia maunya.. "kenalkan nama saya alberthiene..' WIHHH..
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSKl7B2MRoFj8rCwBy7NnMxbouPskAHuQjVR4K_2JYNyII9apMlIjwzoa0LntYFkArAYA5fXw6xuxxNd0s9P5eRkop9-I1erO1qZ-acYtI4im6m2bgGkYHSJu-2wFID6xtq3jFsW7BYRJP/s320/imagefromurl.jpg)
sesi ketiga itu "Meraih sukses dari blog". Pembicaranya Raditya Dika, sama Aulia Halimatussadiah (Olli). yang keren banget dari sesi ini itu si Raditya Dika yang biasanya ngebanyol ngeluarin statement yang langsung di quote buat jadi tweet di twitter, dia bilang 'you don't have to be better, you just have to be different'. maksudnya, di dunia ini, banyak banget yang mirip, banyak banget yang ngelakuin hal-hal yang sama, maka dari itu, jadilah berbeda. STAND OUT dari yang lain, kalau yang lain duduk, ya lo berdiri, kalau yang lain ngegalau dan cuma bengong, lo ngegalau dan ciptainlah lagu, and et cetera. Trus ada quote yang bagus lagi, 'it's not what you say, it's HOW you say'. ini banget. Bisa aja berbagai orang ngebahas tentang rumput, kalau yang lain ngebahas rumput cuma sebagai sesuatu yang diinjek, sesuatu yang buat hiasan, penulis yang berbeda itu ngebahas kehidupan di balik rerumputan, misalnya keluarga semut. ;) bisa aja kan?
oh ampe kelupaan, di awal sesi ini dibilangin kalau nulis blog itu harus berdasarkan kemauan untuk berbagi, bukan karena pengen jadi populer atau nulis buku. Kalau berdasarkan kemauan untuk berbagi, maka lo akan menulis dengan jujur. kalau berdasarkan kemauan supaya diterbitin jadi buku, lo akan mandek dengan berbagai pemikiran, 'em, cerita ini bagus ga ya buat dikisahin?' atau 'em, orang-orang bakal seneng atau malah ngejek gwe ya gara" cerita ini'.. gitu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVWPKWGFlo1oSlSICUE-Vu6xEAttRAgteRVx45mE1CDtGRRKB9UYr8dbVjJTKRcCtWCHeU8kUD8afsSYO_b5FrWhLyPGj10ortrPHxXDtDKeU1F3_AP_GIn9JCCk_bUbuLKJB4c9AeHp1U/s320/imag2efromurl.jpg)
sesi selanjutnya itu "Penulisan menulis fiksi novel/cerpen" oleh Djenar Maesa Ayu, Clara Ng, Hetih Rusli (editor GPU), Windy Ariestanty (pemimpin redaksi fiksi Gagas Media). Di sesi ini dikasih tau kalau kita harus tau siapa kita sebenernya, tau minat kita sebenernya di bidang apa? fiksi kah? romans kah? atau apa? Penulis juga harus bisa banget menilai sesuatu dan jadiin sebagai satu cerita, lihat kisah apapun, harus bisa banget dijadiin jadi suatu cerita. Dari segi teknis, penulis fiksi harus membagi ceritanya jadi 3 babak, pengenalan karakter, konflik, dan penyelesaian. Di sesi ini juga dikasih tau tentang masalah editing dan si editor, editor adalah mereka yang harus bersikap netral dan memposisikan diri sebagai pembaca, editor harus jaga si penulis untuk stay on the line dan gak ngelantur dari benang merahnya.
Sesi terakhir itu sesi "Pelatihan Menulis Skenario" Pembicaranya Salman Aristo, Alexander Thian, dan Aditya Gumay. Nah kalau di penulisan skenario, teknik itu penting, beda sama penulisan cerpen sama novel. Kalau cerpen sama novel, bisa banget nih nulisnya 'Malam yang kelabu, Tatang menatap ke langit dengan mata yang bermandikan rindu..' tapi kalau di skenario, harus bikin visualisasinya, misalnya 'Tatang duduk di atas kursi kecilnya, menatap ke langit sambil sesekali menarik nafas panjang'. yah, begitulah. Visualisasi. Modal awal penulis skenario itu harus mencintai dulu dunia perfilm-an, karena kerjanya rodi dan gak gampang. Bisa aja lagi di mall, tiba-tiba dapet panggilan revisi skenario saat itu juga. Terus juga kalau film harus punya minimal 10 scenes yang akan terus dikenang penonton, itu dinamain golden scenes. Dan yang harus diperhatiin buat bikin film adalah karakter, plot dan skenarionya. Dan ide dasar dari sebuah skenario adalah premis. Premis inilah yang kemudian dibedah menjadi beberapa kemungkinan ending. Contoh: seorang perempuan ingin meminta pertanggungjawaban pacarnya karena hamil diluar nikah tetapi saat itu si pacar sedang dalam proses operasi pergantian kelamin. Beberapa kemungkinan ending: a) si pria menolak bertanggung jawab dan tetap operasi, b) si pria batal operasi dan bertanggungjawab, c) si pria tetap operasi dan bertanggungjawab.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxmKBcb5rYOgfIPw2r9wBr4hNr1ChqfXLsVfU9D5iefwuY3H7WcfGlhaZ5b_ijDB47r1zVkpq-FSkl8zee499knRDVtX03cr4JvsVq1mXSXDmExGBcI8h6-dA17FDUo6oMtgrWSD6Eu1qo/s320/image3fromurl.jpg)
Terus juga dibilang, pas lagi bikin skenario, bayangkan ada satu frame di depan mata lo, trus mulai bayangin adegan-adegan yang bakal ada di film nanti, dan langsung diketik. Dan yang paling gwe inget, si @aMrazing bilang gini.. 'kalau kerja di dunia ini (red:media) harus punya kuping yang tahan banting, dihina, dijelek-jelekin sama orang, udah biasa..' yah, kurang lebih dia bilang gitu. Intinya sih bener banget, secara kalau di media, baik film, novel, design, apapun itu, pasti ada pro dan kontra. Tutup aja kuping buat kalimat-kalimat jahay yang pedes dari orang. :)
AH! Sekian dulu ya rangkuman gwe tentang #WORDISME. Sayang banget berhubung gwe kesana sendirian dan gak bawa kamera SLR, dan kamera bb gwe rusak, jadilah gwe pulang tanpa foto apapun, dan foto" diatas bukan milik gwe, asal nyomot dari twitter orang-orang. :D
0 comments:
Post a Comment