Hmm...sejak aku kecil, aku menyimpulkan banyak hal yang terjadi dalam hidupku..
Beberapa di antaranya ada kaitannya dengan tipu daya iblis.
Waktu aku kecil, pernah suatu kali, aku sangat happy dan tertawa-tawa dengan kakak-kakakku,
tetapi tak lama kemudian, datanglah papa yang marah kepada kami, dan tawa itu kemudian mendadak berubah menjadi tangis, suatu kesedihan yang mendalam...
Ini terjadi berulangkali, ketika aku sedang happy, mendadak ada kejadian yang membuat aku berbalik menjadi sedih. Sejak itu, aku berkata dalam hatiku, bahwa tidak baik untuk menikmati kegembiraan, karena sebentar lagi aku akan sedih, dan ini rasanya terlalu tidak enak..dari senang menjadi sedih.
Waktu aku kecil, di suatu kelas, pernah aku menjadi sangat cerewet dan berusaha melucu, kemudian ada yang memandangku tajam dan berkata.. dasar caper (cari perhatian), ini juga terulang ketika aku di rumah bersama dengan kakakku, sejak itu aku menjadi lebih banyak diam, berusaha untuk tidak banyak bicara. Aku berkata dalam hatiku, tidak baik berbicara banyak dan berusaha melucu, aku tidak pandai bicara dan melucu. Aku tidak berharga.
Ketika aku sudah bertobat, aku ada dalam keadaan sangat antusias dan ingin bercerita kepada pembina rohaniku bahwa aku sudah melayani satu jiwa, tetapi ketika aku membuka pintu, ternyata aku shock karena aku melihat bahwa pembinaku yang rohani ternyata dalam pandanganku berlaku yang tidak rohani.
Waktu itu aku sempat menjadi pahit dan ingin meninggalkan komunitas dan hal-hal yang berkaitan dengan mengikut Tuhan. Aku menyimpulkan bahwa sepertinya aku tidak perlu menjadi rohani dan semangat melayani jiwa-jiwa, karena ternyata orang yang rohani itu munafik.Ketika aku mulai membagikan Firman Tuhan kepada teman-teman dan menyatakan imanku kepada orang lain, ada saja orang yang melihat bahwa tindakanku tidak sesuai dengan kata-kataku.
Kembali, tanpa aku sadari, aku menjadi agak mundur dan takut untuk menyatakan imanku. Ketika aku melihat ini semua... aku menyadari bahwa ini semua adalah bagian dari tipudaya iblis, yang hendak melemahkan aku dan tidak ingin aku hidup dalam kelimpahan kasih karunia Tuhan dan menjadi bersungguh-sungguh dalam Tuhan. Bukankah Tuhan berkata, bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal?
Jadi tidak benar kesimpulanku dulu bahwa aku tidak boleh happy.
Bukankah Tuhan berkata bahwa aku diciptakan segambar dan serupa dengan Allah dan bahwa aku berharga di mata Tuhan dan mulia?
Semua orang dibenarkan karena kasih karunia Tuhan, dan akupun juga sama, tidak lebih baik dari pembinaku dan orang lain. Jadi aku harus tetap panas, semangat melayani Tuhan, walau apapun yang terjadi, karena itulah yang benar, aku mau hidup dalam kasih karunia TuhanBukankah Tuhan berkata bahwa pelita itu letaknya di atas supaya dilihat orang (menyinari) dan bukannya di bawah gantang, untuk ditutupi?
Jadi, hidup kita yang cinta Tuhan tidak perlu aku tutup-tutupi, tidak perlu malu untuk share Firman Tuhan pada orang lain. Itulah yang benar.
Bangkitlah.. Jangan mundur karena ditipu iblis. Hiduplah dalam kebenaran Firman Tuhan. Sama-sama berjuang yuk.. aku masih sering tidak sadar kalau sudah ditipu iblis. Harus saling mengingatkan dengan saudara-saudara lainnya..
Gbu Salam, Silvia W
nb : ini diambil dari notes nya guru CB ku..
Beberapa di antaranya ada kaitannya dengan tipu daya iblis.
Waktu aku kecil, pernah suatu kali, aku sangat happy dan tertawa-tawa dengan kakak-kakakku,
tetapi tak lama kemudian, datanglah papa yang marah kepada kami, dan tawa itu kemudian mendadak berubah menjadi tangis, suatu kesedihan yang mendalam...
Ini terjadi berulangkali, ketika aku sedang happy, mendadak ada kejadian yang membuat aku berbalik menjadi sedih. Sejak itu, aku berkata dalam hatiku, bahwa tidak baik untuk menikmati kegembiraan, karena sebentar lagi aku akan sedih, dan ini rasanya terlalu tidak enak..dari senang menjadi sedih.
Waktu aku kecil, di suatu kelas, pernah aku menjadi sangat cerewet dan berusaha melucu, kemudian ada yang memandangku tajam dan berkata.. dasar caper (cari perhatian), ini juga terulang ketika aku di rumah bersama dengan kakakku, sejak itu aku menjadi lebih banyak diam, berusaha untuk tidak banyak bicara. Aku berkata dalam hatiku, tidak baik berbicara banyak dan berusaha melucu, aku tidak pandai bicara dan melucu. Aku tidak berharga.
Ketika aku sudah bertobat, aku ada dalam keadaan sangat antusias dan ingin bercerita kepada pembina rohaniku bahwa aku sudah melayani satu jiwa, tetapi ketika aku membuka pintu, ternyata aku shock karena aku melihat bahwa pembinaku yang rohani ternyata dalam pandanganku berlaku yang tidak rohani.
Waktu itu aku sempat menjadi pahit dan ingin meninggalkan komunitas dan hal-hal yang berkaitan dengan mengikut Tuhan. Aku menyimpulkan bahwa sepertinya aku tidak perlu menjadi rohani dan semangat melayani jiwa-jiwa, karena ternyata orang yang rohani itu munafik.Ketika aku mulai membagikan Firman Tuhan kepada teman-teman dan menyatakan imanku kepada orang lain, ada saja orang yang melihat bahwa tindakanku tidak sesuai dengan kata-kataku.
"Katanya kamu orang percaya Tuhan.. tapi kok..."
Kembali, tanpa aku sadari, aku menjadi agak mundur dan takut untuk menyatakan imanku. Ketika aku melihat ini semua... aku menyadari bahwa ini semua adalah bagian dari tipudaya iblis, yang hendak melemahkan aku dan tidak ingin aku hidup dalam kelimpahan kasih karunia Tuhan dan menjadi bersungguh-sungguh dalam Tuhan. Bukankah Tuhan berkata, bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal?
Jadi tidak benar kesimpulanku dulu bahwa aku tidak boleh happy.
Bukankah Tuhan berkata bahwa aku diciptakan segambar dan serupa dengan Allah dan bahwa aku berharga di mata Tuhan dan mulia?
Jadi aku ini berharga, walaupun aku tidak pandai melucu dan tidak pandaiBukankah Tuhan berkata bahwa hendaklah kamu panas atau dingin dan jangan suam-suam? Dan, hendaklah kamu menuruti ajaran orang farisi tapi tidak mengikuti perbuatannya? (Matius23:3) Karena ajarannya Firman Tuhan itu tetap benar dan amin? Dan, janganlah aku menjauhkan diri dari tahta kasih karunia Allah, supaya jangan timbul akar pahit?
berbicara dan orang lain mengatai aku
Semua orang dibenarkan karena kasih karunia Tuhan, dan akupun juga sama, tidak lebih baik dari pembinaku dan orang lain. Jadi aku harus tetap panas, semangat melayani Tuhan, walau apapun yang terjadi, karena itulah yang benar, aku mau hidup dalam kasih karunia TuhanBukankah Tuhan berkata bahwa pelita itu letaknya di atas supaya dilihat orang (menyinari) dan bukannya di bawah gantang, untuk ditutupi?
Jadi, hidup kita yang cinta Tuhan tidak perlu aku tutup-tutupi, tidak perlu malu untuk share Firman Tuhan pada orang lain. Itulah yang benar.
Soal kelemahan? Bukankah Tuhan berkata bahwa justru dalam kelemahan, kuasa Tuhan dinyatakan dan disempurnakan?Karena bukan dengan kuat gagah kita, tapi oleh Roh Kudus, kita bisa hidup dalam kebenaran Tuhan. Tujuh kali orang benar jatuh, namun dia bangkit lagi (Amsal 24:16). Jadi tidak perlu takut, Tuhan tahu bahwa kita lemah dan Tuhan memberi kekuatan asal kita bertobat dan bangkit lagi..Jadi teman-teman... jangan kena tipu daya iblis seperti aku yah.
Bangkitlah.. Jangan mundur karena ditipu iblis. Hiduplah dalam kebenaran Firman Tuhan. Sama-sama berjuang yuk.. aku masih sering tidak sadar kalau sudah ditipu iblis. Harus saling mengingatkan dengan saudara-saudara lainnya..
Gbu Salam, Silvia W
nb : ini diambil dari notes nya guru CB ku..
0 comments:
Post a Comment